A. SEJARAH DAN LOKASI PERUSAHAAN
PT. Sweet Candy
Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacture pengolahan kembang gula (permen). Perusahaan ini resmi
didirikan pada tanggal 2 Maret 1992. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Cibinong, Bogor dengan luas area
pabrik kurang lebih 6,7 hektar dengan 35% berupa bangunan.
Dari tahun ke
tahun perusahaan ini telah mengalami perkembangan baik secara organisasi,
produksi maupun penjualannya. Sampai saat ini, PT. Sweet Candy Indonesia telah
memproduksi berbagai macam permen yang sudah cukup dikenal di pasaran. Beberapa
permen tersebut adalah dragee candy (coated candy), hard candy,
chewy candy, bubble gum dan lollipop. Produk-produk tersebut dialokasikan pada
pasar lokal dan pasar internasional (export)
dengan perbandingan pasar lokal 60% dan ekspor 40%. Pasar internasional yang
dituju antara lain Negara Thailand, Malaysia, Turki, Pakistan, Korea, Taiwan,
Polandia, Serbia dan Negara-negara Timur Tengah.
B.
Komoditas perusahaan tempat PI
Komoditas
yang terdapat dalam perusahaan PT SWEET CANDY adalah confectionery atau kembang
gula. Kembang gula juga sering disebut dengan permen. Permen merupakan sejenis
gula-gula yang dibuat dengan mencairkan gula dalam air. Dasar pembuatannya
yaitu pencairan gula dan glukosa dalam air dengan pemanasan pada tingakat
tertentu.Permen pada PT SWEET CANDY terbagi atas:
1. Permen Keras (Hard Candy/Boiled Candy)
Permen keras (Hard Candy/Boiled candy) adalah permen yang
bertekstur keras (tidak menjadi lunak ketika dikunyah), glassy, penampilan yang
jernih dan biasanya terdiri dari komponen dasar sukrosa dan sirup glukosa serta
bahan-bahan lain yang dapat ditambahkan untuk memberikan rasa yang lebih baik
(Jackson 1995, halaman 129). Hard candy pada dasarnya adalah campuran
dari gula, sirup glukosa atau gula invert, air, flavour dan pewarna
Setelah pemasakan permen belum mengeras dan masih dapat dibentuk dalam cetakan
dan akan mengeras selama pendinginan. Produk akhirnya mengandung 97-98 %
padatan dan 3-4 % kadar air. Permen jenis ini sangat bersifat
higroskopis.
2.
Permen Kunyah (chewy candy)
Sesuai namanya, permen ini bertekstur lebih lunak dan dapat
dikunyah/chew saat dikonsumsi dengan cara mengunyah dan ditelan, berbeda dengan
permen karet (bubble gum) yang juga dikunyah, namun umumnya tidak untuk
ditelan. Permen kunyah disebut juga sebagai Hydrocolloid sweets atau
gummy candy. Disebut demikian karena sistem hidrokoloid merupakan kunci
dari produksi permen kunyah. Sistem inilah yang memungkinkan tekstur permen
menjadi lunak. Bahan dasar utamanya tetap sukrosa dan sirup glukosa.
Namun untuk membentuk tekstur yang chewy, biasanya ditambahkan beberapa contoh
hidrokoloid atau gum yaitu agar-agar, lemak gelatin, xanthan gum, pectin,
emulsifier dan bahan tambahan lainnya (Jackson 1995, halaman 190-193).
Salah satu sifat yang penting dari bahan ini adalah kemampuannya untuk
menghambat proses kristalisasi gula.
3.
Permen Karet (Gum candy)
Permen karet dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu
chewing gum dan bubble gum. Perbedaan antara keduanya terletak pada kemampuan
untuk menghasilkan gelembung atau balon. Kemampuan untuk membuat
gelembung dikarenakan bahan dasar bubble gum mengandung polimer yang bobot
molekulnya lebih tinggi daripada chewing gum. Polimer yang bobot molekulnya
lebih tinggi ini memberikan sifat elastis pada tekstur permen dan gelembungnya
C.
Kepeduliaan perusahaan ke lingkungan sekitar .
Kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan sekitar berupa penyuluhan kesehatan gigi,
seminar pendidikan, sumbangan kepada masyarakat yang sakit, menyantuni anak
yatim, buka bersama dengan warga sekitar, beasiswa terhadap anak berprestasi,
donor darah, membantu korban bencana alam, penyuluhan kesehatan, pemberian
motivasi terhadap anak-anak sekolah, sunatan masal, plant tour, sharing
dan pengajian.
D.
Penanganan Limbah Perusahaan Tempat PI
Pengolahan
limbah yang terdapat dalam PT. SWEET CANDY dikategorikan dalam pengolahan
limbah secara biologi karena menggunakan jasa mikrobiologi sebagai pengolah
limbah tersebut.Air limbah yang dihasilkan ialah air limbah yang banyak
mengandung senyawa organik terutama gula. Sistem pengolahan yang digunakan
merupakan kombinasi antara pengolahan aerob dan anaerob.Limbah tersebut diolah
dalam WWT (Waste Water Treatment) yang terdiri dari fat trap
yaitu alat yang digunakan sebagai perangkap lemak yang terdapat dalam limbah.
Kemudian limbah akan dialirkan menuju Screw untuk memisahkan padatan
yang lebih besar dari 0,2 mm. Setelah limbah tepisah dengan padatan, limbah
cair dialirkan menuju pump pit.
Limbah
akan dipompa menuju tempat Equalisasi A dan Equalisasi B, dalam
Equalisasi A diharapkan cairan limbah mencapai pH 3,5 – 5,0 dan dalam
Equalisasi B cairan dijaga COD (Chemical Oxygen Demand) = 15.000 mg/l.
Selanjutnya cairan dialirkan menuju condition tank dengan penambahan
NaOH dan nutrient ( nitrogen dan fosfor ) sebagai makanan untuk bakteri.Cairan
limbah akan diolah dalam tank ECSB dimana di tank ini terjadi pengolahan secara
aerob. Semua bahan yang ditangkap akan dirombak menjadi monomer yang berupa
asam-asam yang mudah menguap, misalnya asan piruvat, asam laktat dan lainnya.
Asam-asam ini akan dirombak oleh bakteri asetanogen yang menghasilkan asetat.
Asetat tersebut dirombak oleh bakteri metanogen menjadi gas (H4).
Selanjutnya
cairan dimasukkan dalam tangki pembakaran yang akan membakar gas hasil
rombakkan bakteri metanogen. Setelah gas terbakar, cairan akan dialirkan menuju
bak aerasi. Dalam bak aerasi, pengolahan limbah terjadi secraa aerob dengan
hasil kandungan DO minimal 2 kg/l.Kemudian cairan dialirkan menuju bak clarifier
yang akan menghasilkan cairan dengan kandungan COD < 100 mg/l, BOD <
50mg/l, SS < 100mg/l. Cairan ini akan ditampung dalam bak penampungan akhir
diaman pengechekan dialkukan dengan ikan. Bila ikan yang dimasukkan masih
hidup, maka cairan siap untuk dibuang ke sungai.
E.
Penanganan Quality Control Perusahaan tempat PI
Analisa
yang dilakukan terhadap permen terdiri dari 2 jenis, yaitu : analisa secara
fisis meliputi uji organoleptik permen, inpeksi bahan kemasan, dan analisa
secara kimia meliputi analisa pH larutan, densitas larutan, analisa kadar air
dengan instrumen karl fischer, analisa 0 brix, dan analisa dextrose
equivalent metode Lane Eynon.
A.
Analisa Packaging Material
Analisa
packaging material dilakukan dengan terlebih dulu mengecek kelengkapan Document
CoA ( Certificate of Analysis ).
Document
CoA ( Certificate of Analysis ), yaitu lembar sertifikat yang
berisi informasi material. Pengecekannya dilakukan secara visual untuk
mengetahui kesesuaian material terhadap Document CoA, meliputi:
- Nama Material
- Kode Material
- No. Lot/ Batch
- Manufacture Date
- Expire Date
- Quantity
- Supplier
Selain
pengecekan kelengkapan Document CoA, juga dilakukan pengecekan terhadap
packaging ( Visual Check Packaging ) .
Mengambil
Sampel
Pengambilan
sampel dilakukan sesuai matrix sampling yang telah ditentukan. Misal: Sampling
Size Per Delivery Untuk Packaging
Untuk
kemasan primer :
<
10
roll
: 2
<
100 roll
: 3
>
100 roll
: 5
Untuk
kemasan skunder dan tersier :
<
1000 pcs
: 2
>
1000 pcs
: 3
> 10000
pcs : 5
Analisa
yang dilakukan antara lain :
- Pengecekan visual
Pengecekan
yang dilakukan dengan indera penglihatan. Meliputi arah gulungan,
kualitas printing ( warna, gambar, dan tulisan aktual dengan colour
tolerance ) kualitas core.
- Pengukuran dimensi
- Diameter core dan diameter max reel
Pengukuran
diameter core dan diameter max reel berhubungan dengan pemakaiannya pada mesin
pengemas. Diameter core adalah diameter dalam sedangkan diameter max reel
adalah diameter luar (gulungan). Bila diameter terlalu besar maka tidak
akan cukup terhadap mesin, begitu juga bila terlalu kecil.
- Panjang, lebar, tinggi.
- Panjang cut off ( Batas antara kemasan yang satu dengan yang lain ).
Alat yang
digunakan dalam pengukuran dimensi ini adalah penggaris 100 cm, cara kerjanya
diukur menggunakan penggaris, kemudian dicatat. Pengukuran ini dilakukan
di warehouse.
- Pengukuran GSM ( gram/m2 )
Alat dan
Bahan :
- Timbangan kapasitas 150 kg dan 4 kg
- Penggaris baja 50 cm.
- Pisau cutter
Cara kerja
:
- Potong kemasan + 5 cm
- Diukur luasnya ( cm )
- Timbang (gr)
- Lakukan pengukuran dengan massa dibagi dengan luas ( gram/m2 )
- Pengukuran Ketebalan Kemasan ( Thickness ).
Alat dan
Bahan :
- Thickness gauge
- § Cutter/pisau pemotong
Cara Kerja
:
- Ambil sample secara acak sejumlah yang tertera dalam tabel.
- § Timbang gulungan tiap sample,ambil masing-masing gulungan sepanjang + 150 cm
- § Kemudian ukur ketebalan kemasan dengan alat pada beberapa titik yang dapat mewakili ( minimum 5 titik ).
F. Analisa
Raw Material, Produk setengah jadi, dan Produk Jadi ( Finish Product ).
1. Analisa
pH
a.
Dasar Analisa
Pengukuran nilai pH larutan dengan metode potensiometri
bersama dengan suatu pengganda elektronik dan suatu miliammeter sebagai
detector titik berimbang, dengan menggunakan elektroda kaca dan elektroda
pambanding .
(
Instruksi Kerja ( IK ). Cikampek : PT. Sweet Candy Indonesia ) .
b.
Alat dan Bahan
·
Satu
unit pH meter
·
Beaker
glass 100 ml pH
·
Pipet
volume 10 ml
·
Magnet
stirer
·
Aquadest
·
Kertas
tissue
c.
Cara kerja
·
Siapkan
sample,timbang dalam beaker glass,dengan perbandingan sample:aquadest yaitu 1:1
( khusus gula ).
·
Larutkan
jika perlu
·
Siapkan
alat pH-meter yang telah dikalibrasi
·
Diukur
pH-nya dengan pH-meter dengan cara dicelupkan elektroda ke dalam – larutan, maka
pH akan muncul secara otomatis.
·
Catat
hasilnya, dan bersihkan probe.
2. Analisa
Specific Gravity
a.
Dasar
Bobot jenis contoh diperoleh dari perbandingan antara bobot
sample dalam piknometer dengan bobot air dalam piknometer kemudian dikalikan
bobot jenis air pada suhu ruang tersebut.
b.
Alat dan Bahan
·
Piknometer
·
Neraca
analitik
·
Tissue
·
Sample
·
Aquadest
Cara
kerja :
·
Bersihkan
dan keringkan piknometer dan tutupnya dan timbang dengan timbangan analitik ( A
).
·
Masukan
aquadest sampai penuh, tutup cairan yang terdapat dalam tabung ke luar melalui
lubang penutup, keringkan dan timbang ( B ).
·
Bersihkan
dan keringkan piknometer dan tutupnya, timbang dengan timbangan analitik ( A ).
·
Masukan
sample sampai penuh, tutup sampai cairan yang terdapat dalam tabung ke luar
melalui lubang penutup, keringkan dan timbang (C).
·
Hitung
nilai specific gravity dengan persamaan
Perhitungan:
(
C – A )
Spesific
gravity =
(
B – A )
(
AOAC International . Official Method of Analysis,18th edition ( 2005
).Method number 923.09 ).
3. Analisa
Densitas
a.
Dasar
Bobot jenis contoh diperoleh dari perbandingan antara bobot
piknometer dengan volume sample kemudian dikalikan bobot jenis air pada
suhu ruang tersebut.
b.
Alat dan Bahan
·
Piknometer
·
Neraca
analitik
·
Tissue
·
Sample
·
Aquadest
c.
Cara kerja
·
Bersihkan
dan keringkan piknometer dan tutupnya dan timbang dengan timbangan analitik ( A
).
·
Masukan
sample sampai penuh, tutup cairan yang terdapat dalam tabung ke luar melalui
lubang penutup, keringkan dan timbang ( B ).
·
Hitung
nilai densitas dengan persamaan.
Perhitungan
:
(B
– A )
Densitas
( g/ml) =
Volume
(
AOAC International . Official Method of Analysis,18th edition ( 2005
).Method number 923.09).
4. Analisa Granulometri ( Sieving Gula )
a.
Dasar
Dengan menggunakan alat sieve test, maka tingkat
kehalusan gula dapat diketahui, dengan prinsip pemisahan ukuran partikel
didasarkan pada waktu pengayakan dan perbedaan ukuran mesh pengayak.
b.
Alat dan Bahan
·
Satu
set sieve test standard
·
Sieve
shaker
·
Kuas
pembersih
·
Piala
gelas100 ml
·
Kertas
tissue
·
Gula
rafinasi ( pasir )
c.
Cara Kerja
·
Ditentukan
ukuran pan-pan yang akan digunakan tergantung jenis gula yang akan dianalisa
dan juga disesuaikan urutan ukuran tiap lubang pada pan .
·
Ditimbang
bobot kosong masing-masing pan.
·
Ditimbang
100 gram gula pasir, kemudian dimasukkan ke dalam susunan pan yang paling
atas.
·
Alat
sieve test ditutup, kemudian diaktifkan selama 10 menit.
·
Bobot
gula dalam masing-masing pan ditimbang.
1.
Perhitungan:
bobot pan kosong – bobot (pan+gula) = (tidak melebihi standar)
5. Analisa Kadar Air Metode Karl Fischer
a.
Dasar
Penetapan kadar air metode Karl Fischer ini menggunakan cara
pengeringan berdasarkan reaksi kimia air dengan titrasi langsung dari bahan
basah dengan larutan iodin, SO2 ( sulfur dioxide ), dan piridindalam
methanol. Perubahan warna menunjukkan akhir titrasi. ( F.G.
Winarno.Kimia Pangan dan Gizi. hal 14 )
Kandungan air dalam contoh dapat diketahui dengan cara
titrasi secara Iodometri. Contoh dilarutkan dalam pelarut methanol:formamide
( 3:2 ). Metanol sebagai pelarut utama. Sedang formamide sebagai pelarut
gula. Kemudian direaksikan dengan pereaksi Karl Fischer yang terdiri dari
Iod, SO2, piridin dan methanol. Iod dan SO2 membentuk kompleks dengnan piridin.
Dan kelebihan piridin akan bereaksi dengan air dalam contoh yang dianalisa.
b.
Reaksi
I2
+ SO2 + 2C5H5N
C5H5N.I2 + C5H5N.SO2
C5H5N.I2
+ C5H5N.SO2 + C5H5N
+ H2O
2(C5H5N.HI) + C5H5N.SO2
c.
Alat dan Bahan
·
Seperangkat
alat Karl Fischer Metrohm Interface Titrino
·
Botol
timbang ( weighing boat )
·
Spatula
·
Neraca
analitik
·
Lumpang
porselen
·
Tissue
·
Larutan
methanol
·
Larutan
formamide
·
Pereaksi
Karl Fischer
·
Sampel
yang akan dianalisa
d.
Cara Kerja
1.
Persiapan sample
a. Untuk
contoh berupa adonan ( dough ) atau raw material, diambil kira – kira satu spatula masukkan dalam kantong plastik, tunggu
sampai mengeras pada suhu ruangan. Kemudian tumbuk sampai halus menggunakan
lumpang porselen.
b. Untuk
contoh berupa produk jadi, sampel dikeluarkan dari kemasan, lalu ditumbuk sampai halus dengan lumpang porselen.
2
Analisa Sample
- Sampel yang sudah halus ditimbang kira – kira 0.2-0.25 gram dalam botol timbang dengan neraca analitik.
- Jika perangkat KFT sudah siap ( stand by ), tekan tombol “ F3 “ ( sample )
- Masukkan sample dan masukkan nilai bobot sample pada instrumen Karl Fischer kemudian tekan “ RUN “,dan tunggu hasilnya keluar.
3
Pengisian dan pengosongan bejana
- Pengisian bejana titrasi.
1
Menekan tombol “ IN “ pada alat Karl Fischer sampai elektroda tercelup
2
Menyalakan stirrer magnetic.
3
Menekan Tombol “ START “, tunggu sampai conditioning ( lampu hijau pada alat
menyala ).
- Pengosongan bejana titrasi
1
Menekan tombol “ STOP “.
2
Mematikkan magnetic stirrer.
3
Pipa pengeluaran larutan diturunkan sampai ke dasar bejana
4
Menekan tombol “ OUT “ sampai larutan terisap keluar dan ditampung pada botol
yang telah disediakan.
Kalibrasi
dan standarisasi
- Dalam weighing boat, timbang seberat 0,2000-0,2500 gr di-Na tartrate
- Pada posisi stand by ( instrumen siap melakukan analis ), nilai drift di bawah 50 μg/min dan posisi arah panah drift lurus, tekan sample ( F3 )
- Masukkan di-Na tartrate ke dalam tabung titrasi dengan cepat, simpan weighing boat kosong di atas timbangan, kemudian masukkan nilai yang tertera pada display timbangan ke instrumen Karl Fischer, kemudian tekan ” RUN ”, tunggu sampai hasilnya keluar. Standar kadar air dengan pereaksi pengkalibrasi di- Na tartrate adalah 15,61 – 15,71%,
6. Analisa
Indeks Bias ( RI ) dan 0brix
a. Dasar
Pembiasan
partikel cahaya oleh sample yang ditunjukkan dengan batas gelap terang nilai RI
suatu sample ( media pembiasan ) adalah nilai sinus sudut cahaya masuk ( α )
dibagi dengan nilai sinus setelah pembiasan (β).Sedangakan brix adalah jumlah
padatan terlarut dalam 100 gram contoh. Berdasarkan cahaya pembiasan,
yaitu dengan memfokuskan alat pada cahaya terang maka akan menghasilkan
dua bidang gelap dan terang batas antara gelap dan terang ini menunjukan nilai
brix dari contoh yang diukur. ( PT. Sweet Candy Indonesia, 2010. Instruksi
Kerja ( IK ). Cikampek : PT. Sweet Indonesia )
Sin α
n χ =
Sin β
N =
refractive index
Χ =media
pembiasan
- Alat dan bahan
- Satu set portable refractometer
- Spatula
- Kertas tissue
- Aquadest
- Sample
- Cara kerja
- Lakukan kalibrasi refractometer dengan menggunakan aquadest.
- Teteskan sample pada permukaan prisma utama, pastikan tersebar merata dan tutup secara perlahan
- Sambil mengamati, putar measurement knob sampai mendapatkan posisi batas gelap terang tepat pada garis persilangan.
- Catat hasilnya.
- Bersihkan prisma utama dengan kertas tissue yang telah dibasahi aquadest.
5. Analisa
DE ( Dextrose Equivalent )
a. Dasar
a. Dasar
DE
terbentuk dari gula pasir ( sukrosa ) yang dilarutkan dalam air dan dipanaskan,
sebagian sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa dalam suasana asam. (
F.G. Winarno.Kima Pangan dan Gizi.hal 26 ). Prinsip analisa yaitu
pembentukan senyawa karboksilat dari karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
mengalami oksidasi oleh Cu 2+, ditandai dengan adanya endapan merah
bata sebagai titik akhir titrasi.
b. Alat
- Timbangan analitik ketelitian 0,1 mg
- Refractometer
- Hotplate
- Beaker glass 100 ml
- Labu ukur 100 ml
- Erlenmeyer 250 ml
- Buret 100 ml
- Pipet volume 25 ml
- Ball suction ( Ball pipet )
- Magnetic stirer
- Buret
- Penjepit
c.Bahan
- Tembaga Sulfat ( CuSO4.5H2O ) / Larutan Fehling A
- Natrium kalium tartrate tetrahidrat ( C4H4KNaO6.4H2O ) dan natrium hidroksida ( NaOH )/ Larutan Fehling B.
- Sample ( Glukosa/HMS )
- Methilen Blue 1 %
- Boiling Chips
d. Cara
kerja
- Persiapan Sample
- Cek nilai RI ( Indeks bias )
- Cek nilai 0brix
- Timbang sample dalam beaker glass 100 ml seberat 2,0-2,5 gram sample
- Penentuan nilai TS ( Total Solid )
- Nilai TS dapat ditentukan dari nilai indeks bias dan 0brix sample dengan menggunakan tabel interpolasi yang dilampirkan .
RI sample
– RI batas atas
TS sample – TS batas atas
=
RI batas
bawah – RI batas atas TS batas bawah – TS batas atas
- Catatan : pada tabel interpolasi nilai TS untuk sirup glukosa dan sample sirup filling candy ditentukan dengan menggunakan tabel acidi, sementara nilai TS untuk high maltose syrup dapat ditentukan dengan menggunakan tabel interpolasi enzimatic.
- Tritasi Sample
- Larutkan sample dan masukkan daleempam labu ukur 100 ml dan tepatkan.
- Pindahakan larutan sample ke dalam buret ukuran 25 ml.
- Secara akurat pipet masing-masing 12,5 ml larutan Fehling A dan Fehling B ke dalam erlenmeyer 250 ml. Tambahkan beberapa butir boiling chips, letakkan di atas hot plate yang telah diatur temperatur pada posisi 2500 dan stirer pada posisi 500 rpm.
- Tambahkan 2 tetes indikator methilen blue 1 % dan selesaikan titrai dengan menambahkan larutan sample tetes demi tetes, sampai warna berubah dari biru menjadi merah bata dan terjadi pengendapan.
- TAT berwarna endapan merah bata, dan catat volume sample yang dibutuhkan untuk titrasi.
- Lakukan dua kali titrasi.
Perhitungan
:
Faktor
koreksi
DE =
g sample x
TS x ml titrasi
( AOAC
International . Official Method of Analysis,18th edition ( 2005
).Method number 923.09 ).
5. Produk
Hasil Olah dan Sasaran Pemakai Local / Eksport / mport perusahaan
tempat PI
PT.
Perfetti Van Melle Indonesia merupakan perusahaan dibidang confectionery.
Produk yang dihasilkan bermacam-macam permen. Produk-produk PT. Perfetti
Van Melle Indonesia ditujukan untuk pasar local maupun internasional.
Adapun produk PT. Perfetti Van Melle Indonesia yaitu :
- Alpenliebe
Produk
alpenliebe merupakan permen jenis hard candy. Alpenliebe memiliki banyak
spesifikasi rasa yaitu original, strawberry, jeruk, anggur, es krim, krim
soda. Permen alpenliebe dikemas dalam 3 bentuk yaitu pillowpack,
flowpack, stickwrap. Untuk pillowpack dan flowpack dipasarkan di
Indonesia, sedangkan untuk stickwrap dipasarkan di Arab Saudi.
- Hard Boiled Candy
Golia
adalah permen jenis hard boiled candy. Golia merupakan permen rasa mint
yang mempunyai filling ditengahnya dan dengan rasa lebih kuat. Permen ini
memiliki variasi rasa yaitu golia honey lemon, golia active strong, golia
eucamint, golia lemon fresh, golia herbal, golia cherry, golia active plus,
smint honey lemon, chlormint, smint active plus, smint cherry, dan bonfills.
Produk
tersebut dipasarkan di Indonesia dalam kemasan pillowpack, sedangkan untuk
pasar internasional produk dipasarkan adalah smint ke Filipina, bonfills ke
Arab, dan golia dalam kemasan stickwrap ke Polandia, Serbia, dan ceko.
- Chewy
Chewy
adalah permen lunak di PT. PVMI mempunyai 2 brand yaitu chox dan fruitella.
a.Chox
Chox
adalah permen dengan perpaduan rasa susu dan coklat. Variasi chox yaitu
original dan buah ( strawberry, jeruk, dan kelapa ). Chox
dipasarkan dalam bentuk kemasan pillowpack dan hanya di Indonesia.
b.Fruitella
Fruitella
memiliki varian rasa yaitu fruit fantasi ( strawberry, jeruk, dan anggur ),
tutti-frutti ( duo orange mango, duo strawberry melon ) yang dipasarkan di
Indonesia. Varian yang ketiga yaitu fruitella natural ( orange,
strawberry, lemon cola, raspberry apple, dan milk ) yang dipasarkan d Arab.
- Dragee Mentos
Mentos
adalah jenis permen dragee yang memiliki varian rasa mint, buah, dan cola.
Mentos dikemas dalam beberapa bentuk yaitu pillowpack dan rollwrap.
Mentos dipasarkan di Indonesia dan Negara-negara Timor Tengah. 3.. Marbells
Marbells
mempunyai 3 varian rasa yaitu mooshake, fantasi, dan choco. Marbells
dikemas dalam bentuk sachet ( flowpack ). Marbells dipasarkan di
Indonesia dan India.
4. Gum
Candy
Brand
untuk candy di PT PVMI adalah big babol. Varian rasanya yaitu
tuttifrutti, orange, cream strawberry, watermelon, grape, blackcurrant, nanas,
colour magix, cola lemon. Big babol dipasarkan di Indonesia dan
internasional ( Maroko dan Mesir ).
5. Coated
Gum Candy
Permen ini
dibagi menjadi 2 yaitu Happydent dan Big babol rainbow. Varian rasa untuk
Happydent yaitu Lemon, Strawbery, dan White. Happydent dikemas dalam 3 jenis kemasan
yaitu pillowpack, blitser dan botol. Happydent dipasarkan di indoesia. Varian
rasa untuk big babol rainbow yaitu grape, markisa, jambu, dan pisang. Poduk ini
dikemas dalam bentuk tetrahedron. Bigbabol rainbow dipasarkan di
Indonesia, maroko dan Mesir.
.